Minggu, 13 Mei 2012

Mumpung Masih Hidup, Ayo Berkarya…!!!


Baru saja aku tertidur, hendak tenggelam ke dalam keterlelapan, tiba-tiba telingaku terdobrak suara pengumuman di mesjid. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Parantos mulih ka rahmatullah, Bapak H.Opa nembe tabuh satengah sapuluh di Rumah Sakit”, begitu pengumuman mengudara.

Selidik punya selidik, ternyata yang meninggal itu adalah beliau yang sering kami panggil Mang Opa. Ia sering duduk-duduk pagi hari di warung Ceu Yayah yang sering kulewati. Pagi itu, ketika aku hendak menuju sekolah ia menyapa dengan senyuman berat. Maklum, ia masih meregang struk yang ia alami beberapa bulan ke belakang. Namun, saat itu, struknya meringan. Masih nempel sapaan itu di benakku saat ini.

Ternyata, Mang Opa sebelum ia meningal, ia sempat shalat isya berjamaah di Mesjid Al-Falah. Tidak ada tanda-tanda ia sakit. Hanya struk ringan yang sudah biasa terlihat. Namun, menurut informasi, sepulang dari mesjid dadanya terasa sesak yang sangat. Ia pun segera dilarikan ke Rumah Sakit oleh keluarga.

Tidak lama berselng, sekitar pukul 21.30, tersiar kabar bahwa Mang Opa meninggal dunia. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar ini membuatku terbangun spontan dan keluar kamar memberitahu keluarga. Mereka pun terhenyak, kaget.

Peristiwa ini benar-benar mengajarkan kepadaku bahwa usia itu ada batasnya. Dan, batas usia itu bukanlah sakit yang diderita. Bukan pula masa tua yang renta. Usia itu sudah ada ketetapan, kapan, diamana dan dalam keadaan apa seseorang berakhir usianya.

Maka, Rasulullah mewanti-wanti kepada kita agar peka kebaikan dari lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain. Sabdanya:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِرَجُلٍ وَهُوَ يَعِظُهُ: اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتِكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغِكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Hadits dari Ibnu Abbas r.a., ia berkata, “Rasulullah saw. berkata kepada seorang laki-laki sembari menasehitnya, ‘Carilah ghanimah (keuntungan) dari lima hal sebelum datang lima hal: (1) masa mudamu sebelum masa tuamu, (2) sehatmu sebelum sakitmu, (3) masa kayamu sebelum masa fakirmu, (4) waktu luangmu sebelum waktu sibukmua, dan (5) hidupmu sebelum matimu!’.” (H.R. al-Hakim, Ibnu Abi Syaibah, dan al-Qadla’i).

Salah satu yang dipesankan Rasul dalam hadits tersebut adalah “hidupmu sebelum matimu”. Ya, itu dia yang harus menjadi perhatian semua orang selain empat hal lain. Sekali lagi, semua orang. Bukan orang tua atau yang tengah sakit parah. Kenapa? Ya, sekali lagi, mati itu urusan waktu bukan urusan kondisi badan.

Oleh karena itu, mumpung masih hidup, ayo berkarya dengan karya terbaik. Apa yang bisa kita perbuat, perbuatlah untuk kebaikan diri dan sahabat. Para penulis, menulislah untuk kebaikan. Para pengusaha, berusahalah dengan baik dan jangan lupa memnuhi hak-hak orang dalam harta Anda. Para pendidik, mendidiklah dengan sebaik-baik didikan. Para orang tua, semoga Allah mengampuni dan merhamatimu seperti kalian memelihara kami sedari kecil.

Ayo menimbun bekal untuk akhirat nanti. Sebaik-baikya bekal adalah takwa. Maka, mari takwakan diri kita agar hidup menjadi bahagia, dunia dan akhirat.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...