Kebaikan Dunia Kebaikan Akhirat

Pukul 05.58 lagu Haddad Alwi feturing Fadly Padi yang berjudul Bismillah saya naikkan ke list lagu onair, kemudian saya klik “play”. Setelah itu saya pun keluar dari studio Martha FM Tasikmalaya karena memang waktu Kajian Kuliah Shubuh FKRM, Forum Komunikasi Remaja Muslim, telah selesai.

Pada kajian tersebut, saya sendirian “menyapa” Martha Mania, sebutan untuk pendengar Radio Martha FM. Materi kajiannya interpretasi Surat al-Baqarah ayat 201 tentang doa sapu jagat.

Kebaikan di Dunia

Saya menyampaikan point-point rincian tentang kebaikan dunia dan akhirat yang dinukil oleh Syaikh Abdurrahman Nashir as-Sa’diy dalam tafsirnya, Taisirul Karimil Mannan fi Tafsir Kalamil Rahman atau yang lebih dikenal dengan Tafsir as-Sa’diy.

Dalam Tafsir as-Sa’diy tersebut, dijelaskan:

والحسنة المطلوبة في الدنيا يدخل فيها كل ما يحسن وقعه عند العبد، من رزق هنيء واسع حلال، وزوجة صالحة، وولد تقر به العين، وراحة، وعلم نافع، وعمل صالح، ونحو ذلك، من المطالب المحبوبة والمباحة

Adapun kebaikan yang dicari di dunia mencakup segala sesuatu yang baik perspektif seorang hamba. Di antaranya:

1. Rezeki yang mudah, luas dan halal

2. Pasangan hidup yang shalih

3. Keturunan yang menyejukkan mata

4. Rileks (nyaman) hidup

5. Ilmu yang bermanfaat

6. Amal shalih

7. Dan hal lain yang dicari, dicintai, dan dibolehkan.

Kebaikan di Akhirat

Adapun tentang rincian kebaikan akhirat, Syaikh Abdurrahman Nashir as-Sa’diy melanjutkan:

وحسنة الآخرة، هي السلامة من العقوبات، في القبر، والموقف، والنار، وحصول رضا الله، والفوز بالنعيم المقيم، والقرب من الرب الرحيم

Sedangkan kebaikan akhirat yaitu:

1. Selamat dari siksa kubur, mauqif (tempat di antara surga dan neraka), dan siksa neraka

2. Mendapatkan ridha Allah

3. Memenangkan nikmat yang kekal

4. Dekat dengan Allah Yang Maha Pengasih

فصار هذا الدعاء، أجمع دعاء وأكمله، وأولاه بالإيثار، ولهذا كان النبي صلى الله عليه وسلم يكثر من الدعاء به، والحث عليه

Maka, doa ini merupakan doa yang paling komprehensif dan sempurna, lebih utama untuk itsar (mementingkan orang lain daripada diri sendiri). Oleh karena itu, Nabi saw. banyak berdoa dengan doa ini dan mendorong umatnya untuk memperebanyak doa ini.