Namanya
Sumayyah Ihdal Husnayain. Ia siswi kelas 3 MI Persatuan Islam Cempakawarna Kota
Tasikmalaya. Husna, demikian nick name-nya, termasuk anak yang inferior, kurang
pandai bersosial, dan lebih baik diam jika tidak bisa bicara. Meskipun begitu,
Husna memiliki kecakapan dalam Tilawah Quran lebih baik dari teman-temannya.
Suatu
saat, pada matpel IPS, saya menyampaikan bahan ajar tentang Pekerjaan Orang
Tua. Agar anak berekplorasi, saya menyuruh anak-anak untuk melakukan sensus 10
pekerjaan orang tua.
Anak-anak
riang dalam pembelajaran. Setelah tugas mereka rampung, saya meminta anak-anak
untuk memilih tiga dari sepuluh pekerjaan yang mereka sukai. Kemudian mereka
diarahkan agar menuliskan, jika mereka telah dewasa, pekerjaan apa yang ingin
mereka miliki.
Setiap
anak flat dan normal menuliskan ingin jadi dokter, polwan, guru, pengusaha,
pedagang, dll.. Di antara anak-anak mereka ada yang membuat saya bertasbih.
Husna, ya Husna yang inferior itu merupakan anak yang eksklusif menuliskan
cita-cita pekerjaannya.
Di dalam "bucat" (istilah yang sering saya gunakan) alias buku catatan, Husna menuliskan kurang lebih begini, "Saya ingin menjadi mujahidah karena saya ingin mati syahid".
Di dalam "bucat" (istilah yang sering saya gunakan) alias buku catatan, Husna menuliskan kurang lebih begini, "Saya ingin menjadi mujahidah karena saya ingin mati syahid".
Subhanallah....
Mata hati ini berkaca-kaca membaca setiap kata yang ia tulis. Jadi teringat
sebuah hadits, setiap seratus tahun akan ada mujadid yang Allah kreasikan untuk
melawan ketidakberesan manusia akhir jaman.
Siapakah
mujadid itu? Apakah keturunan kita bisa menjadi salah satu yang Allah kreasikan
tersebut?
*tafakur dan tersyukur*
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...