إِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلاَ تَعْزَجْ
"Bersungguh-sungguhlah terhadap sesuatu yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allah serta jangan merasa lemah!" (H.R. Muslim).
Hadits tersebut memberikan arahan bijak kepada kita agar senantiasa fokus terhadap hal-hal yang bermanfaat serta cerdas dalam beraktivitas yang akan melahirkan kebaikan dunia dan akhirat.
Dalam segala aktivitas motivasi yang tinggi sangat dibutuhkan kehadirannya, baik yang datangnya dari luar (motivasi ekstrinsik) maupun dari dalam diri (motivasi intrinsik). Suntikan motivasi akan memompa semangat beraktivitas untuk meraih tujuan dan cita-cita yang didambakan yakni sukses hidup yang hakiki. Perlu digarisbawahi bahwa, sukses hidup tidak diukur dengan materi yang melimpah atau pangkat serta jabatan yang tinggi, tetapi sukses hidup hakiki merupakan suatu hal positif yang mampu diukir, sekecil apapun itu. Memungut sampah dan membuangnya pada tong sampah merupakan sebuah kesuksesan yang luar biasa, karena ia mampu mendorong dirinya untuk sesuatu yang bermanfaat.
Seorang pelajar yang meraih sukses hakiki adalah yang mampu menjalankan tugasnya sebagai pelajar, yaitu belajar secara optimal dan beraktivitas positif lainnya (ekstra sekolah). Sukses hakiki bagi seorang pelajar bukan dilihat dari nilai prestasi dalam bidang pelajaran, tetapi prestasi sikap yang menjadi acuan. Jika ia seorang juara kelas tetapi sikapnya kurang baik, maka prestasinya tidak mencerminkan sukses yang hakiki. Seorang pedagang yang meraup banyak laba dari hasil penjualannya, tidak disebut sukses jika ia menimbun barang atau menyelipkan sesuatu pada timbangannya sehingga takaran tidak berimbang. Seorang mahasiswa tidak dianggap sukses dengan skripsi yang cum laude jika skripsinya hasil plagiat atau sewa orang.
Banyak contoh orang sukses yang pada masa remaja atau masa sekolahnya memiliki prestasi belajar rata-rata bahkan di bawah rata-rata. Thomas Alfa Edison misalnya, siapa kira anak "bodoh" di masa sekolahnya, mampu menciptakan lampu yang dapat menerangi dunia sehingga manfaatnya terasa sampai kepada kita. Abraham Lincoln, seorang lopper koran yang mampu mengangkat derajat orang kulit hitam di Amerika. Rasulullah saw. sendiri pun di masa kecilnya tidak mendapatkan pendidikan baca-tulis serta kasih sayang dari orang tua layaknya anak-anak pada masa itu, tetapi setelah dewasa, beliau berhasil merubah "dunia gelap" menjadi terang benderang sarat kasih sayang dari Yang Maha Penyayang, Allah swt..
Inner Motivation atau motivasi dari dalam diri. Itulah keyword untuk mencapai target. Target kita adalah sukses hakiki itu. Kenapa harus inner motivation? Memotivasi diri sendiri akan melahirkan rasa puas (satisfaction) yang tinggi daripada dimotivasi orang lain. Kapan pun, di mana pun, jika seseorang memiliki motivasi diri yang kuat, ia akan siap sedia beraktivitas meretas jalan kesuksesan yang ingin dicapainya.
Jika menyadari bahwa wawasan itu sangat penting, maka orang yang memiliki inner motivation akan senantiasa bergelut dengan aktivitas yang akan membawanya menuju pengetahuan dan wawasan yang tinggi. Membaca, menghadiri kajian, seminar, pengajian, mujadalah, dll.. Begitu juga seorang entrepreneur, untuk bersaing dan meraih keuntungan berlipat, ia akan mencari jalan untuk menciptakan suasana bisnis yang nyaman, memperbanyak relasi, meningkatkan produktivitas, dll.. Semua itu dilakoni dengan penuh semangat dan gairah kerja tinggi karena di dalam dirinya terdapat suatu kehendak atau dorongan (motivasi) akibat dari kesadaran diri akan pentingnya hal tersebut.
So, langkah pertama untuk membangun motivasi diri adalah menyadari bahwa kita berkepentingan dengan hal itu. Bisa kepentingan duniawi, bisa juga kepentingan akhirat, atau juga dua-duanya sekaligus. Apa yang akan dilakukan adalah sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Orang butuh makan, maka dengan sekuat tenaga orang tersebut akan mencari suatu pekerjaan demi sesuap nasi. Seorang pelajar yang menginginkan nilai ujian yang memenuhi SKKBM alias standar kelulusan kegiatan belajar mengajar, akan berusaha semaksimal mungkin untuk belajar dengan tekun dan sabar. Termotivasi oleh ayat-ayat al-Quran tentang kenikmatan surga yang tiada banding, maka seorang muslim akan berusaha keras melaksakan ibadah sesuai dengan sunnah Rasulullah saw..
Kedua, Inner motivation akan tumbuh dari hati yang bersih. So, bersihkan hatimu! Ikhlashkan amalmu! Jadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan hidupmu!
Ketiga, banyak-banyaklah bertafakur. Bertafakurlah akan diri dan lingkungan guna menemukan kedahsyatan ciptaan Allah, sehingga terlahirlah sikap spirit dalam menjalani segala aktivitas.
Keempat, kamu adalah makhluk Allah yang paling hebat. Sebelum sampai di dunia, kamu bersaing dengan jutaan sel sperma untuk memperebutkan sang ovum di ovarium. Walhasil, kamulah yang terhebat di antara jutaan sel sperma itu, sehingga kamu berwujud menjadi kamu seperti sekarang ini. So, buktikan hebatmu dengan semangatmu dalam beraktivitas.
Kelima, jangan lupa ”curhat” kepada Allah. Adukan segala permasalahamu, kelemahanmu, kekuranganmu, keinginanmu, cita-citamu, dll.. Allah Maha Memahami setiap hati manusia.
Keenam, lakukan olah raga hati. Buatlah hatimu simpati pada sesuatu yang baik-baik, seperti berinfaq, thalabul ’ilmi, dll.. Jadikan hatimu meringgis pada sesuatu yang menyebabkan maksiat, seperti khalwat, ikhtilat, pacaran, dll..
Ketujuh, muhasabatunnafs alias evaluasi diri setiap hari. Apa yang salah? Apa yang kurang? Apa yang keliru? Apa yang harus diperbaiki? Apa yang harus dipertahankan? Apa yang harus ditingkatkan? Evaluasi adalah hal penting dalam segala urusan. So, lakukan evaluasi setiap malam sesaat sebelum kamu tidur. Keep spirit...!!! Allahu Akbar...!!!
Senin, 27 Desember 2010
Inner Motivation
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...