Kamis, 08 Maret 2012

Lelah Tapi Barakah


Bagi seorang muslim, kerja bukan saja urusan mencari rezeki, tetapi ibadah yang wajib dilakukan. Apapun pekerjaannya yang penting tidak melanggar syariat. Demikian prinsip utamanya.

Namun, adakalanya kerja keras berujung pada hasil yang tidak sesuai dengan harapan. Bahkan  kelelahan kerap dirasa. Apalagi bagi si fakir, kerjanya benar-benar memeras keringat dan membanting tulang sehingga lelah yang dirasa tidak berbanding lurus dengan perolehan hasil. Padahal waktu yang dimanfaatkan sama saja, 24 jam sehari. Kenapa hal ini bisa terjadi?

Ingat kawan, ada takdir bagi setiap orang. Nah, ketika takdir yang terjadi tidak sesuai keinginan, tiada lain dan tidak bukan, jurus jitunya adalah menerima dengan lapang dada. Setelah itu, menyempurnakan ikhtiar dan bertawakal kepada Allah.

Karena kerja merupakan ibadah, maka tidak selayaknya orang muslim menyerah dengan takdir. Justru ada kesempatan meraup keuntungan lain selain materil. Tidak ada rumusnya orang beriman mengeluh keterlaluan. Sebaliknya, orang beriman selalu saja menganggap bagaimana pun hasil yang didapat, yang penting bisa digunakan untuk beribadah. Itu saja.

Lelah yang dirasakan selepas kerja keras, adalah lelah yang berbuah barakah. Bagaimana tidak, berangkat dari rumah berbekal tawakal. Kemudian keluar rumah membaca doa. Sebelum berangkat pun ia berpamitan, sun tangan dengan istri, mengucapkan salam sembari tersenyum. Lalu, melangkah dengan gagah. Ini kan awal yang baik? Sedangkan awal yang baik merupakan ciri keberhasilan sejati.

Ibnu ‘Atha`illah dalam al-Hikam mengatakan:
مِنْ عَلاَمَةِ النُّجْحِ فِي النِّهَايَاتِ اَلرُّجُوْعِ إِلَى اللهِ فِي الْبِدَايَاتِ
“Ciri sukses di akhir perjuangan adalah kembali kepada Allah di awal perjuangan”

Nah, jika di awal-awal sebelum bekerja kita sudah menjalankan tugas sebagai hamba Allah, maka yang demikian itu adalah ciri bahwa kita akan mendapatkan kesuskesan sejati di akhir perjuangan nanti. Insya Allah.

Sekali lagi, kerja itu ibadah. Maka, buatlah awal, proses dan akhirnya menjadi ibadah. Caranya, niat yang ikhlas hanya mengharap perhatian Allah mengawali pekerjaan. Dilanjut dengan membaca basmalah dan doa. Kemudian selain keras, kerjanya pun mesti cerdas, kreatif, dan inovatif. Hasilnya, syukuri dan otpimalkan untuk kebutuhan hidup dan jangan lupa ada hak orang lain yang harus diberikan.

Selamat bekerja keras secara ikhlas dan cerdas. Selamat menikmati pekerjaan. Dan, selamat meraih barakah walaupun Anda harus berlelah-lelah.

0 komentar:

Posting Komentar

Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...