Dakwah. Tugas mulia semua muslim. Tidak boleh tidak, setiap yang mengaku diri sebagai muslim, wajib untuk berdakwah. Kenapa? Ya... kebaikan itu bukan untuk dikeukeuweuk sorangan (digenggam sendiri). Egoisme beribadah itu bukanlah sikap yang diharapkan agama. Maka, dakwah merupakan cara agar kebaikan menjalar ke seluruh pelosok. Paling minimal, kebaikan bertebaran di keluarga-keluarga muslim.
Lalu, dakwah seperti apa yang harus dilakukan? Kan perlu skill dan ilmu yang mapan? Benar. Dakwah itu perlu skill dan ilmu. Keduanya mutlak harus dimiliki setiap da’i (pelau dakwah).
Tetapi ada dakwah yang paling mudah dan tidak perlu skill orasi. Cukup dengan menampakkan ilmu dengan perbuatan. Bahasa gampangnya, dakwah dengan akhlaq. Dalam hal ini para ulama mengatakan:
لِسَانُ الْحَالِ أَبْلَغُ مِنْ لِسَانِ الْمَقَالِ
“Lisan perbuatan (akhlaq) lebih sampai daripada lisan ucapan”
Ada ayah tukang judi, maksiat, tidak pernah shalat, tapi KTP-Nya Islam. Ayah tersebut menyekolahkan ankanya di pesantren. Ketika ditanya, “Anda ini menyekolahkan anak di pesantren kami, maunya apa?” Jawabnnya lugas, “Saya ingin anak saya menjadi anak yang saleh.”.
Hm, ternyata oh ternyata, preman juga manusia ya? Yang menginginkan gtenerasi lebih baik dari dirinya. Subhanallah…
Namun, menurut ilmu pendidikan, efektifkah keinginan si ayah yang preman tadi? Ternyata kurang bahkan tidak. Bagusnya, orang tua wajib hukumnya untuk memberi teladan kesalehan jika ingin anaknya saleh. Orang tua wajib menampakan kebaikan jika ingin anaknya baik. Uswah atau teladan mutlak menjadi metode yang efektif dalam pendidikan kesalehan anak.
Kembali ke laptop…!
Seorang aktifis dakwah semestinya menjadi teladan di samping orator. Jangan hanya pandai ngomong, tapi pandai pula lah dalam action-nya. Ini bisa menjadi manifestasi ilmu yang dimilikinya dan sebab dihormati umat. Tukang dakwah yang pandai di mimbar, tetapi tidak pandai dalam ijtima’iyyah (kehidupan bermasyarakat), dalam arti akhlaknya buruk, umat kurang bahkan tidak akan menghargainya.
Jadi, aktifis dakwah itu semestinya memiliki akhlak yang luhur di samping ilmu yang luhur pula. Seperti apakah sikap-sikap yang mesti dimiliki tersebut?
Beginilah seharusnya aktifis dakwah:
1. Selalu belajar meskipun kepada yang lebih muda
2. Selalu berusaha mengamalkan setiap ilmu yang dimilikinya
3. Bersabar menduplikasikan ilmu dan amal
4. Memiliki pikiran dan perasaan yang positif
5. Tidak egois
6. Mengerti dan memahami situasi dan kondisi
7. Marah boleh tapi bukan pemarah (marah proporsional, marah profesional)
8. Husnuzhan menyikapi segala hal yang menyesakkan dada
9. Tidak menyia-nyiakan waktu
10. Memiliki ghirah dakwah yang wuah
11. Bergaul dalam komunitas yang baik dan menebarkan yang baik-baik
12. Mampu mengevaluasi diri
13. Menjaga iffah (kehormatan)
14. Mejaga lisan agar terhindar dari ucapan-ucapan yang tidak baik
15. Beribadah dengan seikhlas dan sesungguh hati
16. Shalat tepat waktu, wajib maupun sunat
17. Tidak menjelek-jelekan sesama walaupun memang jelek
18. Membaca al-Quran setiap hari
19. Tahu diri
20. Menghargai orang lain
21. Berbakti kepada orang tua
22. Berbagi dengan sesama
23. Berpakaian nyar’i dan berwibawa
24. Menebarkan manfaat dengan ilmu, harta, tenaga, dan pikiran
25. Kreatif dalam berdakwah
Wah… pokoknya buanyak deh sikap-sikap yang mesti dimiliki oleh para aktifis dakwah. Jika antum mau menambahkan, ayo… tulis saja di komentarmu ya..
Salam aktifis hebat…!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...