Hidup itu fluktuatif. Terkadang onfire
terkadang futur. Ini bagian dari fitrah manusia. Tidak ada yang bisa
mencegahnya. Tetapi, apakah kita akan membiarkan rasa malas begitu saja
hinggap? Jika ya, hufh... cape deh...! Jangalah kawan engkau begitu...!
Pertama-tama, jagalah selalu semangat
hidup kita dalam menyongsong hari-hari yang lebih cerah. Masa depan itu adalah
hari ini, saat ini. Tidak ada orang yang hidup kemarin dan esok hari. Yang ada hanyalah
hari ini, saat ini juga. Karenanya, bagaimana pun keadaan yang dialami saat ini,
buatlah dirimu bahagia. Maka, kamu adalah orang yang sukses di masa depan itu
(baca: saat ini).
Lalu, ketika semangat kian melemah, bagaimana
dong sikap terbaik? Sekali lagi, jangan malas! Malas itu penyakit. Titik.
Lah, macam mana pula abang ini? Manusiawi
kan kalau kita malas? Beta sadar bahwa malas itu poenyakit. Ayo lah...
bagaimana cara mengobatinya...???
Baik... baik.... aku beri deh kiatnya. Jika
malas itu benar-benar memaksa kunjung ke dalam perjuangan, cara terhebat yang
harus dilakukan adalah buatlah malas itu mejadi produktif. Hm, ngacung jika tak
paham...! wah, banyak yang ngacung tuh... he...
Maksudku adalah, silahkan kamu malas,
tetapi di dalam malas itu lakukan sesuatu halyang positif. Misalnya,
mendengarkan ayat suci al-Quran, menyimak mp3 ceramah, memvisualkan cita-cita
sedetail mungkin, tafakru alam, dll.. Hebat, kan? Malasmu adalah malas yang
produktif.
Selain itu, malas merupakan bisikan yang
dihembuskan setan laknat Allah atasnya. Berlindung kepada Allah dari godaan
setan merupakan kiat jitu selanjutnya agar kita terhindar dari malas. Ada doa yang
Rasulullah ajarkan:
اَللهُمَّ إِنِّ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَ الْعَجْزِ وَ
الْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَ الْجُبْنِ وَ ضَلْعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, sesungguhnya
aku berlindung kepada-Mu dari kecemasan, kesedihan, kelemahan, rasa malas,
kikir, sikap penakut, lilitanhutang dan penguasaan seseorang”
Kiat jitu lainnya adalah malas itu akan
sirna jika kita telah terbiasa dengan sesuatu sembari mengerjakannya penuh
cinta. Membiasakan dan mencintai pekerjaan. Itu dia kata kuncinya. Jika kamu
seorang pelajar, biasakan belajar secara rutin dancintai pekerjaan belajarmu. Jika
kamu seorang karyawan, biasakan hal positif dan cintai pekerjaanmu. Jika kamu
seorang guru, terbiasalah mendidik secara baik, enerjik, dan keratif; dan
cintai pengabdianmu sebagai guru. Demikian seterusnya.
Kemudian, katakan pada dirimu bahwa apa
yang kamu kerjakan saat ini adalah kebutuhan bukan kewajiban semata. Seperti halnya
makan dan minum. Jika kamu sengaja tidak makan dan minum, kelaparan lah dirimu
kelak. Kenapa? Makan dan minum itu adalah kebutuhan yang sangat pokok. Anggaplah
semua pekerjaanmu makanan dan minuman bergizi, lezat dan menyehatkan. Maka, malas
pun akan segara malas mendiami tubuhmu.
Terakhir, berdoalah sambil malas. Doa apa saja. Yang penting doa untuk kebaikanmu dan orang sekitar. Jangan pelit doa ya...!!! :)
Salam malas produktif...!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...