Dalam hadits panjang riwayat Imam Bukhari,
Muslim, Abu Dawud, an-Nasaiy dan Imam Ahmad, dikisahkan bahwa Jibril a.s.
mengunjungi Rasulullah di tengah-tengah kebersamaan dengan para sahabat. Kali ini
Jibril “menyamar” sebagai seorang laki-laki. Jibril bertanya kepada Rasulullah
tentang empat hal yaitu (1) iman, (2) islam, (3) ihsan, dan (4) hari kiamat.
“Apa iman itu?” tanya Jibril. Nabi menjawab, “Iman
itu engkau meyakini Allah, para malaikat-Nya, pertemuan dengan-Nya, para
Rasul-Nya, dan engkau yakin akan terjadinya hari kebangkitan”.
“Apa islam itu?” lanjut Jibril masih di
hadapan para sahabat. Nabi menjawab, “Islam itu engkau beribadah Allah, tidak
menduakannya (syirik), mendirikan shalat, membayar zakat yang wajib, dan shaum
ramadlan”.
“Apa ihsan itu?” Jibril bertanya lagi. Nabi
pun menjawab, “Ihsan itu adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah
engkau melihat-Nya, tapi jika engkau tidak mampu (seolah) melihat-Nya, maka Dia
melihatmu”.
Jibril belum selesai, ia bertanya lagi, “Kapan
datangnya gari kiamat?”. Untuk pertanyaan ini, Nabi mengungkapkan
ketidaktahuan. “Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya”. Demikian
jawab Nabi.
Lalu Nabi melanjutkan obrolannya. “Tapi, aku
akan memberikan kabar tentang gejala-gejala datangnya kiamat itu, yakni jika seorang
hamba sahaya melahirkan anak majikannya, jika penggembala bermegah-megahan
dalam bangunan. Ada lima yang tidak diketahui kecuali oleh Allah”. Demikian tandas
nabi. Kemudian Beliau membaca ayat, “Innallāha ‘indahū ‘ilmus-sā’ah. Sesungguhnya
Allah lah yang memiliki pengetahuan tentang kiamat”.
Setelah mendapat jawaban dari Rasulullah, Jibril
pun pergi. “Suruh dia kembali!” perintah Nabi. Tetapi para sahabat tidak
melihat sesuatu pun. Lalu nabi bersabda, “yang barusan itu, Jibril. Ia datang
hendak mengajarkan agama kepada manusia”.
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...