Minggu, 12 Februari 2012

Pak Tepong, Si “Tua-Tua Keladi”


Saat ini aku tengah menyaksikan Hitam Putih di Trans7 dengan Host, siapa lagi kalau bukan Dedy Corbuzer.  

Menarik menyimak “headline show” yang disuguhkan. Berbincang denga seorang pensiunan binaraga yang usianya cukup tua, 82 tahun. Beliau adalah Pak Tepong.





Meskipun usianya sudah senja, Pak Tepong benar-benar terlihat seperti anakmuda. Tubuhnya masih kokoh bergerak. Senyumnya masih menyiratkan kekuatan jiwanya. Sesekali ia melucu di depan kamera. Dan, para penonton pun, termasuk aku dan keluarga, tertawa menyaksikan aksi keladinya itu.

Kekuatan tubuhnya terlihat dari otot-otot yang masih melotot. Ia pun menunjukkan aksinya di depan kamera dengan mengangkat beban puluhan kg dan juga mengangkat si pemain piano di atas pundaknya dan melakukan gerakan squats, jongkok dan berdiri secara berulang.

Selain itu, ia pun unjuk kebolehan dan kekuatannya yang lain. Empat buah batu bata di simpan di atas perutnya. Lalu, Agung, artis dangdut yang bionaragawan ini memukul batu bata tersebut menggunakan martil hingga pecah. Pak Tepong malah tertawa terbahak. Setelah itu, empat batu bata tersisa kembali disimpan di atas kepalanya. Lagi-lagi, Agung yang memukul. Apa yang terjadi? Pak Tepong pura-pura mabuk dan seloyongan menjamahi penonton perempuan. Sontak semua orang di studio Hitam Putih pun tertawa terbahak.

Pak Tepong yang “tua-tua keladi” ini mampu melaklukan gerakan squats dengan beban 120 kg. Ia pun masih sanggup push up sekitar 30 kali. Benpres dengan beban 80 kg pun masih bisa ia lakukan. Hebat, bukan? Sudah tua, 82 tahun, jiwanya sehat, taganya kuat.

Apa rahasianya? Ternyata Pak Tepong adalah salah satu dari sekian orang yang jarang di dunia ini. Maksudku dia adalah orang yang disiplin mempola hidupnya secara sehat. Dan, ini memang jarang, kan? Selain itu, sejak muda Pak Tepong senang berolah raga secara teratur.

Ketika ditanya, apa kiat bapak untuk masyarakat di Indonesia? Jawabnnya sederhana.

Jangan memikirkan hal yang tidak menentu, hidup itu dijalani saja.
Jangan khawatir, nikmati hari ini apa adanya. Besok masih misteri.
Kita tidak usah neko-neko.
Jangan banyak mengeluh. Mengeluh itu cepat tua.

Kalimat-kalimat polos yang motivatif danprovokatif untuk kebaikan. Bahkan ada satu jargon dirinya yang ia ucapkan. Takdir boleh berada di tangan tuhan, tapi umur ada di tangan saya. Begitu tandasnya.

Pelajaran Berharga
Pertama, hidup itu perlu pola. Hidup itu tergantung pola. Jika polanya baik, maka hidup akan senantiasa berada dalam lingkaran kebaikan. Begitu, sebaliknya.

Kedua, hidup itu gratis tapi kehidupan itu tidak gratis. Maksudnya, hidup itu sudah ada ketentuan Allah, kesukesan, kesehatan, kebahagiaan yang merupakan bagian dari kehidupan merupakan hal yang harus kita tebus. Dan, cara terhebat untuk menebusnya adalah tidak melawan arus kehidupan. Sehat itu karena pemeliharaan diri. Kaya itu karena cerdas dan kokoh menjemput rezeki. Berilmu itu bukan dari diam tanpa gerak. Bahagia itu tergantung management hati. Demikian bukti persahabatan dengan arus kehidupan.

Ketiga, sehatkan jiwa di samping sehatnya raga. Ini sangat penting. Ini adalah ajaran ketuhanan yang dibawa Rasulullah ke seluruh jagat raya. Ini adalah faktor kesehatan badan yang sangat penting.

Keempat, tetaplah bahagia dalam keadaan apapun. Sukses itu tidak ada artinya jka tidak bahagia. Tapi bahagia itu membuat sukses datang sembari merangkak menjemput kita. Bahagia dulu, baru sukses.

Kelima, jangan lupa ibadah. Tubuh yang sehat dan kuat, hati yang sehat dan afiat, tidak akan sempurna tanpa pengabdian kepada Dzat yang mengaruniakannya, Allah swt.. Justru ibadah ini fungsinya ganda. Selain sebagai bentuk syukur yang ujungnya berbuah pahala (baca: surga), ibadah pun menjadi tiket utama mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Bahkan banyak ayat dan hadits yang mengaitkan ibadah dengan kehidupa dunia. Misalnya, shalat dan shaum yang berimplikasi pada kesehatan. Zakat, infak dan sedekah yang berefek positif pada peningkatan arus rezeki. Sekali lagi, jangan lalaikan ibadah. Ini penting.




0 komentar:

Posting Komentar

Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...