Saat ini aku tengah menyaksikan Hitam Putih di Trans7 dengan Host, siapa lagi kalau bukan Dedy Corbuzer.
Menarik menyimak “headline show” yang disuguhkan. Berbincang denga seorang pensiunan binaraga yang usianya cukup tua, 82 tahun. Beliau adalah Pak Tepong.
Meskipun usianya sudah senja, Pak
Tepong benar-benar terlihat seperti anakmuda. Tubuhnya masih kokoh bergerak. Senyumnya
masih menyiratkan kekuatan jiwanya. Sesekali ia melucu di depan kamera. Dan,
para penonton pun, termasuk aku dan keluarga, tertawa menyaksikan aksi keladinya
itu.
Kekuatan tubuhnya terlihat dari otot-otot
yang masih melotot. Ia pun menunjukkan aksinya di depan kamera dengan
mengangkat beban puluhan kg dan juga mengangkat si pemain piano di atas
pundaknya dan melakukan gerakan squats, jongkok dan berdiri secara berulang.
Selain itu, ia pun unjuk kebolehan dan kekuatannya
yang lain. Empat buah batu bata di simpan di atas perutnya. Lalu, Agung, artis
dangdut yang bionaragawan ini memukul batu bata tersebut menggunakan martil hingga
pecah. Pak Tepong malah tertawa terbahak. Setelah itu, empat batu bata tersisa kembali
disimpan di atas kepalanya. Lagi-lagi, Agung yang memukul. Apa yang terjadi? Pak
Tepong pura-pura mabuk dan seloyongan menjamahi penonton perempuan. Sontak semua
orang di studio Hitam Putih pun tertawa terbahak.
Pak Tepong yang “tua-tua keladi” ini
mampu melaklukan gerakan squats dengan beban 120 kg. Ia pun masih sanggup push
up sekitar 30 kali. Benpres dengan beban 80 kg pun masih bisa ia lakukan. Hebat,
bukan? Sudah tua, 82 tahun, jiwanya sehat, taganya kuat.
Apa rahasianya? Ternyata Pak Tepong
adalah salah satu dari sekian orang yang jarang di dunia ini. Maksudku dia adalah
orang yang disiplin mempola hidupnya secara sehat. Dan, ini memang jarang, kan?
Selain itu, sejak muda Pak Tepong senang berolah raga secara teratur.
Ketika ditanya, apa kiat bapak untuk
masyarakat di Indonesia? Jawabnnya sederhana.
Jangan memikirkan hal
yang tidak menentu, hidup itu dijalani saja.
Jangan khawatir,
nikmati hari ini apa adanya. Besok masih misteri.
Kita tidak usah
neko-neko.
Jangan banyak
mengeluh. Mengeluh itu cepat tua.
Kalimat-kalimat polos yang motivatif
danprovokatif untuk kebaikan. Bahkan ada satu jargon dirinya yang ia ucapkan. Takdir
boleh berada di tangan tuhan, tapi umur ada di tangan saya. Begitu tandasnya.
Pelajaran Berharga
Pertama, hidup itu
perlu pola. Hidup itu tergantung pola. Jika polanya baik, maka hidup akan
senantiasa berada dalam lingkaran kebaikan. Begitu, sebaliknya.
Kedua, hidup itu
gratis tapi kehidupan itu tidak gratis. Maksudnya, hidup itu sudah ada
ketentuan Allah, kesukesan, kesehatan, kebahagiaan yang merupakan bagian dari
kehidupan merupakan hal yang harus kita tebus. Dan, cara terhebat untuk menebusnya
adalah tidak melawan arus kehidupan. Sehat itu karena pemeliharaan diri. Kaya itu
karena cerdas dan kokoh menjemput rezeki. Berilmu itu bukan dari diam tanpa
gerak. Bahagia itu tergantung management hati. Demikian bukti persahabatan
dengan arus kehidupan.
Ketiga, sehatkan
jiwa di samping sehatnya raga. Ini sangat penting. Ini adalah ajaran ketuhanan
yang dibawa Rasulullah ke seluruh jagat raya. Ini adalah faktor kesehatan badan
yang sangat penting.
Keempat, tetaplah
bahagia dalam keadaan apapun. Sukses itu tidak ada artinya jka tidak bahagia. Tapi
bahagia itu membuat sukses datang sembari merangkak menjemput kita. Bahagia dulu,
baru sukses.
Kelima, jangan
lupa ibadah. Tubuh yang sehat dan kuat, hati yang sehat dan afiat, tidak akan
sempurna tanpa pengabdian kepada Dzat yang mengaruniakannya, Allah swt.. Justru
ibadah ini fungsinya ganda. Selain sebagai bentuk syukur yang ujungnya berbuah
pahala (baca: surga), ibadah pun menjadi tiket utama mendapatkan kebahagiaan
dunia dan akhirat. Bahkan banyak ayat dan hadits yang mengaitkan ibadah dengan
kehidupa dunia. Misalnya, shalat dan shaum yang berimplikasi pada kesehatan. Zakat,
infak dan sedekah yang berefek positif pada peningkatan arus rezeki. Sekali lagi,
jangan lalaikan ibadah. Ini penting.
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...