Minggu, 20 November 2011

10 Kiat Menulis Hebat

Menulis adalah salah satu cara kita menyampaikan gagasan. Dengan menulis kita bisa menawarkan sesuatu yang baik, benar dan bermanfaat bagi umat manusia. Kita juga bisa  berdakwah melalui tulisan. Sejarah membuktikan, banyak para ulama yang menjadi penulis. Terbukti ada kitab-kitab tafsir, kitab-kitab hadits, kitab-kitab fiqih, kitab-kitab akhlak, dll.. So, menulis adalah pilihan bagi para juru dakwah untuk menyampaikan ide atau gagasan syariat kepada khalayak banyak.

Buat sahabat-sahabat yang mau menjadi penulis atau bahkan sudah mulai melangkah menjadi penulis, berikut ada kiat-kiat yang ditawarkan Mbak Ari Kinoysan Wulandari melalui status di facebooknya.

Setiap orang memiliki materi yang bagus untuk ditulis. Materi yang bagus itu juga harus ditulis dan diformulasikan secara bagus dalam kemasan naskah agar bisa diterima dan dilirik penerbit. Sebagus apapun materi kita, kalau penulisan dan formulanya berantakan, akan membuat materi tersebut tidak berterima dan 
tidak diapresiasi.

Sebagai penulis buku, biasakan terhadap hal-hal ini:
1. Pikirkan materi yang terbaik yang akan anda tulis.
2. Tulis dan formulasikan dengan cara yang terbaik.
3. Jadikan naskah anda berbeda dari naskah lainnya.
4. Miliki kekuatan personal yang tidak dimiliki oleh penulis lain (bisa berupa dialog, karakter, setting, gaya bahasa, alur, bangunan struktur, dll.).
5. Sajikan dalam proposal/presentasi singkat yang lengkap.
6. Terbuka terhadap saran dan kritik.
7. Siap untuk ditolak karena berbeda.
8. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri.
9. Tulisan yang ditolak belum tentu buruk, bisa jadi timing tidak pas, belum bertemu 
dengan penerbit yang tepat, pertimbangan budget yang besar, dll.
10. Optimislah terhadap setiap tulisan yang anda cipta.

Selamat menulis, selamat berkarya. Seribu halaman dimulai dari satu huruf :-)

Demikian yang disampaikan Mbak Kinoysan. Tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak menulis karena sejatinya kita bisa menulis. Menulis huruf a, b, c, d sampai z; menulis “ini budi”, “ini ibu budi”; menulis surat, curhat; dll.. Yang perlu dilatih adalah konsistensi dalam menulis.

Segera eksekusi...
Segera menulis...
Segera menampilkan wibawa dengan tulisan...
Segera menyuguhkan ide dan gagasan yang luar biasa...
Segera ikut andil dalam menciptkakan peradaban yang baik bagi diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama...

SEMANGAT MENULIS...!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...