“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisa [4]: 9).
Roda kehidupan akan terus berputar, berganti masa dan berganti generasi. Anak-anak akan segera menjadi remaja kemudian dewasa, selanjutnya mengalami masa tua dan akhirnya akan dipanggil ke hadirat Allah swt.. Oleh karena itu, perlu disiapkan generasi-genarasi yang berkualitas untuk melanjutkan perjuangan menegakkan agama tercinta ini. Ada 10 karakter generasi yang berkualitas yang akan melanjutkan perjuangan, di antaranya:
1. Memiliki kepribadian holistic (utuh) sebagai seorang muslim
Karakter pertama seorang muslim muda yang berkualitas tinggi (selanjutnya disebut MMKT) adalah berkepribadian yang utuh sebagai seorang yang berserah diri kepada Allah (muslim). Tidak setengah-setengah, tidak memilah hal yang yang sesuai dengan pikirannya, berimansecara kaffah, dan beramal sepenuh hati. Sikap dan tingkah lakunya selaras dengan koridor Islam. Dari mulutnya senantiasa keluar ucapan-ucapan yang baik nan penuh makna. Di dalam hatinya kuncup keyakinan akan keesaan dan kemahakuasa-an Allah. Muslim yang berkualitas tinggi selalu merujuk ayat-ayat Allah dan sunnah Rasulullah dalam setiap gerak-langkahnya.
2. Berorientasi hanya kepada Allah (tauhid)
Allah adalah tujuan utama bagi seorang MMKT. Setiap amal yang dilakukannya tidak didasari oleh kepentingan-kepentingan di luar kepentingan kepada Allah (riya). Ia senantiasa khusyu dalam shalatnya, ikhlas dalam sedekahnya, jernih dalam berpikir, lebih mementingkan urusan akhirat ketimbang dunia, dan selalu bersikap ihsan (merasa diawasi Allah yang berakibat berhati-hati dalam setiap aktivitasnya).
3. Beruswah kepada Rasulullah saw.
Jika MMKT ditanya, siapakah orang yang paling dikagumi? Jawabannya adalah Rasulullah. Siapakah orang yang paling dicintai? Jawabannya adalah Rasulullah. Siapakah orang yang menjadi idola dalam hidup? Jawabannya adalah Rasulullah. Siapakah orang yang akan ditaati dan dituruti? Jawabannya adalah Rasulullah. MMKT menjadikan Rasulullah sebagai segalanya. Setiap amal yang ia lakukan selalu diselaraskan dengan amal yang Rasulullah ajarkan. Semangat dalam beraktivitas, mujahadah dalam beribadah, santun dalam berucap, luhur dalam bersikap, tidak berburuk sangka, memaafkan kesalah orang, menahan amarah, dll..
4. Taat beribadah sesuai sunnah
MMKT adalah orang yang taat beribadah kepada Allah. Rajin shalat dengan ikhtiar khusyu, berzakat dan bersedekah, melaksanakan shaum di bulan Ramadlan dan shaum-shaum sunatnya, membaca al-Quran setiap hari, thalabul ‘ilmi tiada henti, mencari nafaqah dengan penuh motivasi, dll.. Dalam menjalankan ibadah MMKT selalu merujuk kepada Star Kit ibadah, yakni al-Quran dan as-Sunnah. Al-Quran dan as-Sunnah adalah buku panduan dalam melaksanakan ibadah. Jika tidak berdasarkan keduanya, maka ibadah tidak akan bernilai di sisi Allah swt..
5. Menjaga diri dari maksiat
Maksiat berarti tidak mengindahkan perintah/larangan dari Allah dan Rasulullah. Akibatnya, murka Allah akan dirasakannya di dunia maupun di akhirat. MMKT dalam segala aktivitasnya akan selalu memelihara diri dari maksiat. MMKT tidak akan membiarkan dirinya terbiasa dengan maksiat-maksiat kecil apalagi maksiat besar. Maksiat kecil akan menjadi “gunung maksiat” jika dilakukan secara istimrar (berkelanjutan) dan maksiat besar yang istimrar akan menjadi “lautan maksiat”. Terbiasa dengan maksiat merupakan boking tempat di neraka nanti.
6. Memiliki wawasan yang intensif (mendalam) dan ekstensif (luas)
Islam menuntut umatnya agar menjadi orang yang pintar nan cerdas. Rasulullah sendiri pun merupakan sosok pribadi yang paling cerdas di muka bumi ini. Kecerdasan yang dimiliki oleh MMKT mencakup tiga aspek, yaitu inteligensi, emosional, dan spiritual. Cerdas inteligensi (IQ) akan melahirkan sosok yang berwibawa karena ilmu yang dimilikinya. Cerdas emosional (EQ) akan menjadikan MMKT sebagai pribadi yang penu simpati, empati, afeksi, mandiri, dan penderma. Cerdas spiritual (SQ) akan menampakkan pribadi yang patuh dalam menjalankan aturan agama.
7. Visioner
Waktu yang berlaku di dunia ini adalah masa lalu, hari ini, dan masa depan. MMKT akan menata waktunya dengan baik. Masa lalu akan dijadikan ibrah (pelajaran) untuk menjalani hari ini. Hari ini akan dijadikan pegangan untuk merencanakan masa depan. Sikap yang ditampakkan hari ini akan menentukan berhasil atau tidaknya seseorang di masa depan. Ketika si A malas-malasan untuk beraktivitas, kemungkiinan keberhasilan yang diinginkannya akan menjauh. Maka, MMKT akan menjadi seorang yang selalu menatap masa depan dengan cerah karena hari ini ia berjuang dengan “cerah”.
8. Mujahid
Dalam setiap aktivitas yang dijalaninya, MMKT selalu memiliki sikap serius dan sungguh-sungguh serta optimal. Keseriusan menekuni sesuatu akan mengantarkan kepada harapan yang diukir. Serius dalam belajar, sungguh-sungguh serta optimal, akan menjadikan diri sebagai “pemenang” dalam kompetisi meraih prestasi. Ulet dan tekun dalam bekerja, akan membawa kita menjadi orang yang berhasil meretas kesuksesan. Pun dalam beribadah, MMKT senantiasa optimal menjalankannya, tidak setengah hati. Karena al-Quran menuntut kita agar sungguh-sungguh dalam menjalankan aturan agama. Jika iman, ya imanlah. Jika kafir, ya kafirlah.
9. Menjaga stabilitas iman
Al-Imanu yazidu wa yanqushu, iman itu kadang bertambah dan kadang menurun. Demikianlah sabda Rasulullah saw.. MMKT akan terus berusaha agar keimanan yang ada di dalam hatinya tidak surut dan selalu pasang, sehingga di mana pun dan kapan pun ia akan selalu siap menyerahkan dirinya kepada Allah. Salah satu trik agar iman tetap terjaga adalah membiasakan diri dengan kebaikan sekecil apapun. Karena, ketika kita lengah dengan kebaikan, di saat itulah iman merosot. Selain itu, kita memohon kepada Allah agar iman kita tidak luntur dan tetap tumbuh-berkembang di kebun hati.
10. Mendakwahkan Islam dengan efektif
Ada tiga tahapan dalam hidup beragama, yaitu paham, amal dan dakwah. Untuk paham, MMKT akan terus berjuang mencari ilmu yang Allah miliki. Setelah ilmu didapat, MMKT akan merefleksikannya di dalam kehihdupan sehari-hari. Setelah memahami ajaran Islam, lalu mengaplikasikannya dengan sepenuh hati, MMKT akan berbagi ilmu dengan sesama. Hal ini adalah demi terciptanya masyarakat yang shaleh atau kita sebut dengan keshalehan kolektif. Akan merasa tenanglah jiwa ketika diri berusaha untuk shaleh, lingkungan pun berjuang untuk menjadi lingkungan yang berbakti kepada agama. q
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...