Sudah menjadi fitrah bahwa manusia punya rasa malas. Malas bekerja, malas membaca, malas belajar, malas kuliah, malas mengaji, malas kajian, dan malas-malas yang lainnya. Rumusnya adalah manusia tanpa rasa malas hidupnya tak akan terasa hidup. Aku malas karena aku ini hidup, kalau kita udah ada di liang lahat, ya... pasti nggak akan ngerasain malas. Betul ga... gak percaya??? Coba aja sendiri...!!!
Di pinggirnya rasa malas ada suatu kata yang hampir mirip. Memangnya ada kata yang hampir sama dengan malas? Lho... ya ada, Mas. Kata yang hampir mirip dengan malas itu adalah alasan semu. Ah... nggak ngerti! Jelasin dong!
Emh... gini, terkadang kita berhenti beraktivitas seperti biasa dengan alasan rehat dulu, istirahat dulu, memulihkan tenaga dulu, dan ... dulu yang lainnya. Jika ada pertanyaan, "Kenapa kamu nggak kuliah?" Jawabannya sangat sederhana, "Aku mau istirahat dulu." Jika ada pertanyaan, "Kenapa kamu nggak ikut belajar bersama?" Jawabannya adalah, "Aku ingin memulihkan tenaga dulu."
Oke lah, istirahat, rehat, ataupun yang lainnya juga sangat penting, tetapi semua itu akan menjadi sesuatu yang negatif jika dilakukan terlalu lama. Rehat itu cukup beberapa saat saja, kemudian segera beraktivitas kembali. Kalau terlalu lama, itu sama saja namanya dengan malas. Kecuali jika kamu sedang sakit. Ya... tunggu sampai sembuh total dulu, baru kamu beraktivitas lagi. Ingat, malas itu tidak ada dalam kamus orang-orang sukses. Mereka senantiasa enerjik, powerfull, spirit, dan senang beraksi positif. Jadi, rehat yang terlalu lama itu adalah malas yang dimanipulasi atau diperbaiki atau lebih pasnya alasan semu.
Nah, di antara kita banyak yang tertipu dengan alasan semu ini sehingga pekerjaan atau aktivitas menjadi terhambat. Yang lain sudah gigi empat, ini masih gigi satu. Ya... kapan sampainya. Obsesi hidup sukses itu harus diwarnai dengan sikap ekstra atau serba cepat tapi harus tepat. Apa gunanya cepat kalau nggak tepat. Yang ada hanyalah sampai di garis finish, tapi salah garis. Seharusnya tiba di garis finish balap motor, lha... ini garisnya garis balap karung.
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...