Minggu, 20 Maret 2011

Empat Permintaan


اَللهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ وَ مِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ هَؤُلآءِ الأَرْبَعِ
“Ya Allah, sesunggunya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak mampu khusyu, dari doa yang tidak didengar, dari nafsu yang tidak pernah puas dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal tersebut.” (H.R. Tirmidzi).

Dalam doa tersebut, kita meminta agar dijauhkan dari empat hal kepada Allah swt.. Di antaranya adalah:

1.      Dijauhkan dari hati yang tidak mampu khusyu
Hati dalam bahasa Arab diistilahkan dengan qalb. Qalb itu sendiri artinya adalah bolak-balik alias tidak statis alias dinamis. Kadang merasa bahagia, kadang sedih. Suatu saat damai, saat yang lain amarah memuncah. Di satu aktivitas merasa optimis, di akticitas lain malah pesimis. Kadang khusyu beribadah kadang pula lali mengingat Allah. Itulah karakter hati. Nah, dalam doa ini kita meminta agar Allah mejaga hati kita agar tetap khusyu dalam segala hal terutama ibadah. Jika hati selalu khusyu, insya Allah diri kita akan merasa tenang dalam segala hal dan ketenangan adalah jalan untuk mendapatkan kebahgiaan.

2.      Dijauhkan dari doa yang tidak didengar (ghair mustajab)
Permintaan atau doa kita kepada Allah inginnya selalu diijabah. Tetapi ternyata ada hal-hal yang membuat doa kita terhalang tidak dikenankan. Di antaranya adalah konsumsi hidup yang haram-haram, maksiat yang tidak ditobati, berdoa dengan berlebihan, tidak yakin, dll.. Sengsara lah jika setiap doa yang dipanjatkan tidak diijabah oleh Allah. Oleh karena itu, untuk menopang agar doa kita diijabah, kita mesti mengetahui dan memahami cara-cara berdoa yang benar. Insya Allah jika ada usia akan diabahas kemudian tentang hal ini.

3.      Dilindungi dari nafsu yang tidak pernah puas
Karakter nafsu adalah tidak pernah puas dengan suatu capaian. Selalu saja ingin lebih, ingin lebih dan ingin lebih lagi. Untuk urusan dunian ini dalah sebuah kesalahan. Tetapi untuk urusan akhirat, ini sangat dituntut. Mau lagi ah bersedekah, mau lagi ah shalat tahajud, mau lagi membantu faqir-miskin, dan mau-mau kebaiakan lainnya. Itu merupakan gambaran semangatnya umat Rasulullah dalam ketaatn kepada agama karena agama Islam selamanya mengajarkan kebaikan bukan kejahatan bukan pula terorisme. Nah, point ini adalah permintaan untuk dijauhkan dari nafsu yang tidak pernah puas dalam urusan dunia yang fatamorgana.

4.      Dijauhkan dari ilmu yang tidak bermanfaat
Ilmu yang tidak bermanfaat akan menjadi bumerang bagi si pemiliknya. Bahkan ketika seseorang memiliki ilmu tapi ilmunya tidak bermanfaat, ia bisa saja dikatagorikan sebagai kaumk munafiq. Ciri bahwa ilmu dikatakan manfaat di antaranya adalah:
a.       Ilmu yang telah dimiliki, diamalkan oleh pemiliknya kecuali ilmu yang sifatnya sebagai wawasan saja. Misalnya sudah tau bahwa shalat itu wajib, tapi ternyata tidak ada gerakan hati sekalipun untuk rindu shalat apalagi melaksanakan apalagi mendirikan shalat.
b.      Ilmu itu diduplikasikan kepada yang belum memahami. Ini adalah ciri kedua ilmu yang bermanfaat.

Baiklah kawan, amalakan terus doa ini ya… Semoga Allah senantiasa memberi kita kesempatan untuk terus meraih kebaikan. Caiyooo…!!!

0 komentar:

Posting Komentar

Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...