|
Tidak akan rugi jika kita tersenyum manis. Pada teman, orang tua, guru, bahkan pada musuh sekalipun. Senyum itu ibadah yang paling mudah. Begitulah kata Raihan. Melihat orang tersenyum lebih enak daripada melihat orang yang mukanya kusut cemberut. Betul, kan?
Sobat, senyum kita bisa menjadi obat bagi saudara kita yang membutuhkan perhatian. Mengucapkan salam kemudian jabatan tangan akan lebih sempurna bila diringi dengan muka yang cerah akibat senyuman merekah yang lahir dari bibir kita. Seneng banget, jika sedang berkomunikasi dengan orang yang murah senyum. Walaupun sedang punya masalah, rasanya problem tersebut sedikit tersapu dengan senyumannya yang indah.
Tapi ingat... kita jangan berdiri di perempatan, lalu melipatkan tangan ke belakang, terus kamu senyum pada tiap orang yang lewat. Ada yang lewat, senuym. Ada yang lalu dihadapan, senyum. Hati-hati, ntar dianggap OGB lagi... alias orang gila baru. He...he...he....
Intinya, marilah kita tersenyum manis. Dalam keadaan apapun, sedih ataupun gembira, senyum itu jangan sampai hilang dari muka kita. Mukamu jelek jika tak pernah senyum. Malah temprament atau mudah marah atau juga kamu pelit senyum. Akibatnya, orang nggak mau atau kurang suka bergaul denganmu. Alasannya, nggak fair. Sulit senyum. Jika sedang berkomunikasi, bukan dua arah, yang ada adalah malas ngomongnya juga.
0 komentar:
Posting Komentar
Mari meraih kebaikan dengan berbagi. Tinggalkan komentarmu kawan...